Reporter: Satrio Nusantoro (CeritaDepok.com)

CeritaDepok.Com, Bogor – “Nyadon – Ngemping – Ngopi” merupakan upaya mempromosikan kopi rakyat yang ditanam di Hutan Cisadon dan sekitarnya, tepatnya  terletak di wilayah Bogor Timur atau sekitar 30 km dari Sentul City.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) yang didukung oleh direktorat Inovasi dan Science Techno Park Universitas Indonesia. Hutan Cisadon berada di ketinggian 1000 mdpl dengan panorama yang indah dan masih asri sehingga cocok untuk hiking dan bersepeda.

Buah Kopi di Hutan Cisadon (Dokumentasi Tim Pengmas Kopi Cisadon FIB UI 2019)

“Kami ingin meningkatkan nilai ekonomi Kopi Hutan Cisadon melalui ekowisata yang akan berdampak pada lumbung ekonomi kampung; mereka punya kopi enak, pemandangan bagus, dan penduduk yang ramah,” ungkap Tommy Ch., koordinator kegiatan acara.

Untuk meningkatkan dampak dari pengabdian masyarakat ini, koordinator pengmas menggandeng mitra Nikolas Wila Adi, Wakil Dekan 3 Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Kesenian Jakarta (FSRD IKJ). Sebagai tim, mereka mencoba menerapkan konsep ekowisata dengan mengunjungi Kampung Cisadon, Desa Karang Tengah, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ekowisata dapat dipahami sebagai aktivitas wisata ke daerah yang masih alami secara bertanggung jawab. Aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan cara melestarikan lingkungan, menjalin hubungan baik dengan penduduk lokal, dan terlibat dalam pemaknaan dan pendidikan (The International Ecotourism Society, 2019). Ekowisata dapat memberikan dampak yang lebih baik dan berkelanjutan bagi pelaku wisata dan masyarakat yang menerimanya.

Tim Pengmas Kopi Hutan Cisadon menyadari pentingnya meningkatkan kualitas Kopi Hutan Cisadon berdasarkan beberapa hal. Pertama, Kopi Hutan Cisadon adalah kopi organik yang dihasilkan dari tanaman kopi hutan yang tumbuh di sekitar Kampung Cisadon.

Biji Kopi Cisadon tengah proses penjemuran (Dokumentasi Tim Pengmas Kopi Cisadon FIB UI 2019)

Kopi ini memiliki keunggulan karena berasal dari kopi hutan yang ditanam tanpa bantuan pupuk kimia. Kedua, Kopi Hutan Cisadon termasuk jenis kopi robusta yang biasanya ditanam di dataran rendah. Akan tetapi, kopi Hutan Cisadon justru tumbuh di dataran tinggi.

Ketiga, sebagian produksi Kopi Hutan Cisadon berasal dari biji kopi hasil fermentasi luwak liar yang hidup di lingkungan hutan sekitar Kampung Cisadon. Luwak yang hidup secara bebas dan liar secara tidak langsung turut memberikan nilai ekonomi yang positif bagi petani kopi di sana.

Biji Kopi tengah dijemur (Ragil Putra)

Ketiga hal tersebut membangun rasa khas Kopi Hutan Cisadon yang lebih sedap. Saking sedapnya, boleh dikatakan rasa Kopi Hutan Cisadon tak terperi dan melekat sedemikian rupa sehingga tak cepat hilang. Sedapnya Kopi Hutan Cisadon seakan enggan pergi dan lebih memilih untuk “manjing” di bagian rongga dalam kalamenjing (jakun). Kopi Hutan Cisadon juga terasa spesial dari aromanya yang wangi.

Jika sedap rasanya dikatakan tak terperi, maka wangi Kopi Hutan Cisadon justru tak bertepi karena terus menyebar dan menjalar. Semua keunggulan itu menjadi karakteristik Kopi Hutan Cisadon yang hakikatnya berbasis pada kealamian atau naturalitas. Oleh karena itu, tak salah jika dikatakan bahwa Kopi Hutan Cisadon adalah kopi natural.

Kegiatan awal Tim Pengmas dimulai dengan memberikan bantuan dalam mendesain logo dan merek “Kopi Hutan Cisadon”, menyediakan kemasan (bungkus kopi) dalam jumlah terbatas, serta membantu promosinya melalui media sosial.

Kegiatan kami melibatakan mahasiswa S1, S2 dan S3 (Dokumentasi Tim Pengmas Kopi Cisadon FIB UI 2019)

Perjalanan Tim Pengmas Kopi Hutan Cisadon tidak hanya berhenti di logo dan merek, melainkan berlanjut pada kegiatan ekowisata di lahan pertanian kopi yang terletak di Bukit Cisadon tersebut. Tim Pengmas Kopi Hutan Cisadon secara khusus berusaha memperkenalkan keunggulan varietas Kopi Hutan Cisadon melalui serangkaian acara dan publikasi.

Salah satu kegiatan ekowisata kali ini bertajuk “Nyadon – Ngemping – Ngopi” yang akan diselenggarakan pada tanggal 30-31 Oktober 2021.

Kemasan Premium Kopi Cisadon (Dokumentasi Tim Pengmas Kopi Cisadon FIB UI 2019)

Acara tersebut melibatkan komunitas sepeda Federal Depok (FEDE) yang juga gemar berkemah. Melalui kerja sama dengan komunitas tersebut, tujuan Tim Pengmas Kopi Hutan Cisadon untuk memperkenalkan narasi maupun visual Kopi Hutan Cisadon akan lebih tersebar luas. Acara tersebut akan diisi dengan kegiatan bersepeda, berkemah, hingga workshop sembari menikmati kopi khas Bukit Cisadon dengan mengikuti prosedur penanggulangan dan pencegahan Covid-19.

Sumber: https://www.ceritadepok.com/cerita/pr-531626034/nyadon-ngemping-ngopi-model-marketing-ekowisata?page=all

Kategori: Berita

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *